Banyak yang membayangkan pickup aktif berkarakter sangat cadas dan merepotkan karena harus menggunakan batere. Benarkah demikian? Berbicara tentang pickup aktif sepertinya tidak terlepas dari nama EMG yang merupakan pelopor pickup jenis aktif. EMG (Electro Magnetic Generator) bermula tahun 1976 oleh Rob Turner ahli elektronik bidang perbaikan amplifire. Ini pula bekalnya dalam merancang pre-amp mini didalam pickup rancangannya. Kini EMG menjadi bagian penting dalam sejarah musik rock dunia. | Impedansi rendahPre-amp mini dalam setiap EMG membuat pickup ini menjadi impedansi rendah (low-Z). Inilah yang membuat sinyal tetap prima dan bebas noise. Walaupun harus melewati kabel panjang dan sederetan efek stompbox. Sedangkan pickup konvensional lainnya berimpedansi tinggi yang akan mengalami penurunan kualitas sinyal bila diperlakukan sama. Pre-amp ini juga berfungsi sebagai tone modeling. Tone ModelingPre-amp mini dalam EMG bukan rangkaian yang hanya menambah gain saja, juga berfungsi meredam noise dan membentuk warna sound. Sehingga jika anda menginginkan karakter tertentu atau output besar dengan kualitas treble yang terjaga, hanya pickup aktif yang bisa melakukannya. Sedang pickup konvensional berbanding terbalik dalam hal output dan respon frekuensi. Makin besar output pickup pasif makin buruk respon frekuensi tingginya. | CadasIni bukan kata yang tepat untuk pickup aktif. Anggapan ini mungkin hadir karena gitaris rock paling banyak menggunakannya. Padahal alasan mereka adalah kebutuhan sound gitar yang sangat prima. Dengan sekian banyak perangkat efek, hanya pickup aktif yang mampu menjaga kualitas sinyal dan respon frekuensi terbaik. Bukan hanya gitaris Kirk Hammet (Metallica), Dino Cazares (Fear Factory), Steve Lucater (Toto), Zakk Wylde (Ozzy Osbourne) saja yang menggunakan pickup aktif. Tapi David Gilmour (Pink Floyd) yang berkarakter blues dan bahkan Vince Gill yang musisi country juga menggunakan pickup aktif |